Mempelajari Apa Bunyi Hukum Mendel?

Halo sahabat latisprivat!



belajar hukum mendel di  latisprivat, melayani jasa les privat, guru les privat terdekat, tutor private, les privat terbaik, bimbel terdekat, guru privat bahasa inggris



Hukum Mendel yang ditemukan oleh Gregor Mendel pada abad ke-19, adalah dasar penting dalam ilmu genetika yang menjelaskan bagaimana sifat-sifat diturunkan dari orang tua ke keturunan. Mendel melakukan eksperimen menggunakan tanaman kacang polong untuk memahami pola pewarisan sifat-sifat tertentu, seperti warna bunga, bentuk biji, dan warna biji. Berdasarkan hasil eksperimennya, ia merumuskan dua hukum: Hukum mendel I dan II. Hukum Segregasi menyatakan bahwa setiap individu memiliki dua alel (varian gen) untuk setiap sifat, yang dipisahkan (disegregasi) saat pembentukan gamet (sel kelamin), dan hanya satu alel yang diteruskan ke keturunan.

Sementara itu, Hukum Independen menyatakan bahwa alel untuk sifat yang berbeda diwariskan secara independen satu sama lain, meskipun pada kenyataannya ada pengecualian akibat adanya gen-gen yang berdekatan. Hukum Mendel ini telah menjadi dasar bagi perkembangan ilmu genetika modern, menjelaskan pola pewarisan sifat dan kontribusinya terhadap keragaman genetik pada organisme.



Apa Bunyi Hukum Mendel I dan II?
belajar hukum mendel di  latisprivat, melayani jasa les privat, guru les privat terdekat, tutor private, les privat terbaik, bimbel terdekat, guru privat bahasa inggris

Sumber: Freepik


Gregor Mendel, seorang ilmuwan asal Austria, dikenal sebagai bapak genetika modern karena penelitiannya tentang pewarisan sifat pada tanaman kacang polong. Berdasarkan eksperimen yang dilakukannya, Mendel merumuskan dua hukum penting yang kini dikenal dengan nama Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II. Kedua hukum ini menjelaskan cara pewarisan sifat-sifat dari induk ke keturunannya. Berikut adalah penjelasan tentang kedua hukum Mendel tersebut beserta perbedaannya.

Hukum Mendel I

belajar hukum mendel di  latisprivat, melayani jasa les privat, guru les privat terdekat, tutor private, les privat terbaik, bimbel terdekat, guru privat bahasa inggris

Sumber: Freepik



Bunyi Hukum Mendel I atau Hukum Segregasi menyatakan bahwa setiap individu membawa dua alel untuk setiap sifat, yang terpisah atau dipisahkan (disegregasi) selama pembentukan gamet (sel telur atau sperma). Setiap gamet hanya membawa satu alel untuk setiap sifat, yang dipilih secara acak. Ketika dua gamet bersatu pada saat fertilisasi, alel yang diterima oleh keturunan akan membentuk pasangan baru, dengan satu alel berasal dari ibu dan satu lagi berasal dari ayah.

Contoh sederhana adalah pada sifat warna biji kacang polong. Misalnya, pada tanaman kacang polong, alel untuk warna biji terdiri dari alel dominan (W) untuk warna biji putih dan alel resesif (w) untuk warna biji kuning. Dalam hal ini, jika suatu tanaman memiliki genotipe heterozigot (Ww), maka pada saat pembentukan gamet, alel W dan alel w akan dipisahkan, sehingga setengah gamet membawa alel W dan setengah lagi membawa alel w.

baca juga: bimbel utbk murah


Hukum Mendel II

belajar hukum mendel di  latisprivat, melayani jasa les privat, guru les privat terdekat, tutor private, les privat terbaik, bimbel terdekat, guru privat bahasa inggris

Sumber: Freepik


Bunyi Hukum Mendel II atau Hukum Pembelahan Independen menyatakan bahwa alel untuk sifat-sifat yang berbeda akan diwariskan secara independen satu sama lain. Dengan kata lain, alel untuk satu sifat tidak akan memengaruhi pewarisan alel untuk sifat lainnya, selama sifat-sifat tersebut terletak pada kromosom yang berbeda.

Misalnya, pada tanaman kacang polong, terdapat dua sifat yang berbeda, yaitu warna biji (W untuk putih dan w untuk kuning) dan bentuk biji (R untuk bulat dan r untuk keriput). Menurut Hukum Pembelahan Independen, alel untuk warna biji dan bentuk biji akan diwariskan secara terpisah dan independen. Oleh karena itu, jika induk tanaman memiliki genotipe heterozigot untuk kedua sifat tersebut (WwRr), maka pembentukan gamet dapat menghasilkan empat kombinasi alel yang berbeda: WR, Wr, wR, dan wr.



Contoh Persilangan dalam Hukum Mendel


belajar hukum mendel di  latisprivat, melayani jasa les privat, guru les privat terdekat, tutor private, les privat terbaik, bimbel terdekat, guru privat bahasa inggris

Sumber: Freepik


Hukum Mendel yang ditemukan oleh Gregor Mendel pada abad ke-19 menjadi dasar penting dalam ilmu genetika, terutama dalam memahami cara pewarisan sifat dari induk ke keturunannya. Mendel merumuskan dua hukum utama, yaitu Hukum Mendel I (Hukum Segregasi) dan Hukum Mendel II (Hukum Pembelahan Independen), yang masing-masing dapat diaplikasikan dalam berbagai jenis persilangan. Dalam artikel ini, akan dijelaskan contoh-contoh persilangan yang relevan dengan kedua hukum Mendel tersebut, yakni persilangan monohibrid, backcross, testcross, dan persilangan dihibrid.

Hukum Mendel I


Hukum Mendel I menyatakan bahwa setiap individu memiliki dua alel untuk setiap sifat, yang dipisahkan selama pembentukan gamet, dan hanya satu alel yang diteruskan ke keturunan. Hukum ini dapat dijelaskan melalui beberapa jenis persilangan, seperti persilangan monohibrid dan metode backcross serta testcross.

1. Persilangan Monohibrid

Persilangan monohibrid adalah persilangan antara dua individu yang berbeda dalam satu sifat saja. Sifat yang dipertimbangkan biasanya melibatkan alel dominan dan resesif. Misalnya, kita menggunakan warna biji pada tanaman kacang polong, di mana alel W (putih) dominan dan alel w (kuning) resesif.


2. Backcross dan Testcross
Backcross adalah persilangan antara F1 yang heterozigot dengan induk yang homozigot resesif untuk sifat yang sama. Tujuannya adalah untuk mengetahui genotipe individu F1. Misalnya, jika kita meng-cross individu F1 dengan genotipe Ww dengan induk homozigot resesif ww, hasilnya dapat berupa tanaman dengan biji putih (Ww) dan tanaman dengan biji kuning (ww).
Hasilnya adalah 50% biji putih dan 50% biji kuning, yang menunjukkan bahwa keturunan tersebut memiliki dua jenis genotipe, yaitu Ww dan ww.
Testcross adalah persilangan antara individu yang tidak diketahui genotipenya (biasanya dominan, misalnya WW atau Ww) dengan individu yang homozigot resesif (ww). Jika individu dominan tersebut memiliki genotipe WW, maka hasil persilangan dengan ww akan menghasilkan keturunan yang semuanya akan memiliki fenotipe dominan.
Namun, jika individu dominan tersebut memiliki genotipe Ww, maka hasil persilangan akan menghasilkan keturunan dengan dua fenotipe, dominan dan resesif, dengan rasio 1:1.


Hukum Mendel II

Hukum Mendel II menyatakan bahwa alel untuk sifat yang berbeda diwariskan secara independen satu sama lain, selama sifat-sifat tersebut terletak pada kromosom yang berbeda. Hukum ini dapat dijelaskan dengan persilangan dihibrid. Persilangan dihibrid adalah persilangan yang melibatkan dua sifat yang berbeda, dengan masing-masing sifat memiliki dua alel (dominan dan resesif). Misalnya, kita mempertimbangkan dua sifat pada tanaman kacang polong: warna biji (W untuk putih dan w untuk kuning) dan bentuk biji (R untuk bulat dan r untuk keriput).



Mengenal Teori Pewarisan Sifat


Pewarisan sifat atau hereditas adalah proses di mana sifat-sifat tertentu diturunkan dari orang tua kepada keturunan melalui materi genetik. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, berbagai teori tentang pewarisan sifat telah diajukan oleh para ilmuwan untuk menjelaskan bagaimana sifat-sifat tersebut diwariskan. Beberapa teori ini muncul sebelum ditemukannya hukum genetika modern oleh Gregor Mendel. Artikel ini akan membahas empat teori penting dalam pewarisan sifat, yaitu Teori Embryo, Teori Preformasi, Teori Epigenesis Embriologi, dan Teori Plasma Nutfah.

1. Teori Embryo
Teori Embryo adalah salah satu teori awal tentang pewarisan sifat yang diusulkan pada abad ke-18 oleh para ilmuwan seperti Caspar Friedrich Wolff. Menurut teori ini, semua organisme, sejak awal terbentuk, sudah memiliki bentuk dasar atau embrio yang lengkap di dalam benih atau telur. Dalam pandangan ini, embrio dianggap sudah terbentuk sepenuhnya pada saat pembuahan, dan perkembangan selanjutnya hanya merupakan proses pembesaran atau pembentukan individu yang lebih besar.

2. Teori Preformasi
Teori Preformasi berkembang pada abad ke-17 dan 18. Menurut teori ini, semua sifat-sifat organisme sudah ada dalam bentuk yang lebih kecil dan tersembunyi di dalam sperma atau telur pada saat pembuahan. Dengan kata lain, individu yang akan berkembang sudah ada dalam bentuk miniatur yang lengkap di dalam gamet (sel kelamin) dari orang tua.

Dua varian utama dari teori preformasi adalah teori preformasi dalam sperma dan dalam telur. Dalam teori preformasi sperma, diyakini bahwa sperma mengandung "pribadi mini" atau "homunculus" yang akan berkembang menjadi individu baru. Sementara itu, dalam teori preformasi dalam telur, diyakini bahwa telur berisi segala potensi yang diperlukan untuk membentuk individu baru.

3. Teori Epigenesis Embriologi
Teori Epigenesis, yang diperkenalkan oleh ilmuwan seperti Aristoteles dan William Harvey pada abad ke-17, berlawanan dengan teori preformasi. Menurut teori ini, organisme berkembang dari suatu bentuk yang belum sepenuhnya terdefinisi dan membentuk struktur secara bertahap selama perkembangan embrio. Proses ini mencakup perubahan yang kompleks, di mana setiap bagian tubuh dan organ individu dibentuk secara terpisah melalui proses perkembangan bertahap.

4. Teori Plasma Nutfah
Teori Plasma Nutfah, yang diusulkan oleh ilmuwan Jerman, August Weismann pada abad ke-19, merupakan salah satu teori yang memberikan kontribusi penting dalam pemahaman pewarisan sifat. Menurut teori ini, pewarisan sifat didasarkan pada plasma nutfah (zat yang terdapat dalam inti sel reproduksi) yang berada dalam sel kelamin (sperma dan telur). Plasma nutfah dianggap sebagai tempat penyimpanan informasi pewarisan sifat yang akan diturunkan kepada keturunan.

 Jadi, apa lagi yang kalian tunggu? Hubungi kami segera di line telepon (021) 77844897 atau kalian juga bisa menghubungi kami via 085810779967. Atau klik www.latisprivat.com untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.


Sampai ketemu di Latisprivat


 


Referensi :


1. Kumparan.com

2. Jatimnetwork.com

latis privat

Komentar

Popular Post