Halo sahabat latisprivat!
Sumber: Freepik
Mempelajari rumus Rubik adalah salah satu hal yang cukup sulit. Meskipun terlihat sederhana, menyelesaikan Rubik membutuhkan pemahaman dasar tentang pergerakan dan algoritma tertentu. Sebelum membahas pergerakan, penting untuk memahami struktur dasar Rubik's Cube.
Kubus Rubik standar terdiri dari 6 sisi dengan 9 kotak pada setiap sisi, masing-masing berwarna. Tujuan utamanya adalah menyusun kembali kubus sehingga setiap sisi memiliki satu warna yang seragam. Setiap kotak tengah pada setiap sisi disebut sebagai "center," dan warna dari center ini menentukan warna akhir dari sisi tersebut.
Baca juga: bimbel sbmptn
Cara Menyelesaikan Rubik 4×4
Sumber: Freepik
Rubik 4×4, juga dikenal sebagai Rubik's Revenge, merupakan varian yang lebih menantang dari Rubik 3×3. Meskipun terlihat lebih rumit, ada metode dan rumus tertentu yang dapat memandu Anda untuk menyelesaikan Rubik 4×4 ini. Berikut adalah langkah-langkah untuk menyelesaikan Rubik 4×4 beserta rumus yang diperlukan:
1. Rumus Rubik 4×4: Langkah 1 – Menyelesaikan Center
Langkah pertama dalam menyelesaikan Rubik 4×4 adalah menyelesaikan semua center (tengah) dari setiap sisi. Pada Rubik 4×4, setiap sisi memiliki empat bagian tengah yang perlu disatukan. Cara Menyelesaikan Center:
a. Pilih satu warna sebagai fokus pertama Anda (biasanya putih).
b. Gunakan gerakan dasar untuk menyatukan empat bagian tengah berwarna sama pada satu sisi.
c. Setelah satu sisi selesai, lanjutkan ke sisi yang berlawanan dengan warna yang berlawanan (biasanya kuning).
d. Ulangi proses ini untuk menyatukan semua center di keenam sisi.
Catatan: Penting untuk memastikan bahwa urutan warna center sudah sesuai dengan urutan Rubik 3×3 standar.
2. Rumus Rubik 4×4: Langkah 2 – Menyelesaikan Pair Edge
Setelah center terselesaikan, langkah berikutnya adalah memasangkan dua pasang edge (pinggir) yang memiliki warna sama. Ini penting untuk mempermudah langkah-langkah selanjutnya. Rumus Memasangkan Edge:
a. Pilih dua edge yang warnanya sama tetapi berada di tempat yang berbeda.
b. Gunakan rumus berikut untuk memasangkan edge tersebut:
Rumus: R U R' F R' F' R
Ulangi langkah ini untuk semua pasangan edge hingga semuanya terpasang dengan benar.
3. Rumus Rubik 4×4: Langkah 3 – Memasangkan Tepi
Setelah semua edge dipasangkan, langkah selanjutnya adalah menyusun tepi (edge) sehingga menyerupai Rubik 3×3. Pada tahap ini, Anda harus memindahkan edge ke posisi yang benar tanpa mengacaukan center yang sudah Anda susun. Rumus untuk Memasangkan Tepi:
a. Gunakan rumus R U R' U' untuk menyesuaikan tepi.
b. Perhatikan posisi edge dan sesuaikan dengan pusat (center).
c. Ulangi hingga semua tepi berada di posisi yang benar.
4. Rumus Rubik 4×4: Langkah 4 – Selesaikan Seperti Rubik 3×3
Setelah tepi dipasangkan, Rubik 4×4 Anda akan menyerupai Rubik 3×3. Pada tahap ini, Anda dapat menggunakan metode penyelesaian Rubik 3×3 untuk menyelesaikan seluruh Rubik. Langkah-Langkah:
a. Bentuk Cross pada sisi bawah
b. Selesaikan layer pertama.
c. Selesaikan layer kedua.
d. Bentuk Cross pada sisi atas.
e. Susun sudut dan tepi hingga semua sisi terselesaikan.
5. Rumus Rubik 4×4: Langkah 5 – Kasus Paritas
Kasus paritas adalah situasi khusus yang hanya terjadi pada Rubik 4×4. Ini terjadi karena adanya jumlah keping yang berbeda dibandingkan dengan Rubik 3×3. Ada dua jenis kasus paritas:
a. Parity OLL (Orientasi Lapisan Terakhir): Ketika ada dua edge yang terbalik atau salah orientasi di lapisan terakhir. Rumus: r2 B2 U2 l U2 r' U2 r U2 F2 r F2 l' B2 r2
b. Parity PLL (Permutasi Lapisan Terakhir): Ketika dua edge saling bertukar tempat di lapisan terakhir. Rumus: r' U2 l F2 l' F2 r2 U2 r U2 r' U2 F2 r2
Setelah menyelesaikan paritas, Rubik 4×4 Anda seharusnya sudah terselesaikan sepenuhnya.
Baca juga: les privat
Notasi Dasar dalam Pergerakan Rubik
Sumber: Freepik
Untuk memahami pergerakan dalam Rubik's Cube, Anda harus menguasai notasi dasar yang digunakan. Notasi ini adalah sistem singkatan untuk menggambarkan gerakan tertentu pada kubus:
- R (Right): Memutar sisi kanan searah jarum jam.
- R' (Right Prime): Memutar sisi kanan berlawanan arah jarum jam.
- L (Left): Memutar sisi kiri searah jarum jam.
- L' (Left Prime): Memutar sisi kiri berlawanan arah jarum jam.
- U (Up): Memutar sisi atas searah jarum jam.
- U' (Up Prime): Memutar sisi atas berlawanan arah jarum jam.
- D (Down): Memutar sisi bawah searah jarum jam.
- D' (Down Prime): Memutar sisi bawah berlawanan arah jarum jam.
- F (Front): Memutar sisi depan searah jarum jam.
- F' (Front Prime): Memutar sisi depan berlawanan arah jarum jam.
- B (Back): Memutar sisi belakang searah jarum jam.
- B' (Back Prime): Memutar sisi belakang berlawanan arah jarum jam.
Teori Grup dan Kubus Rubik
Sumber: Freepik
Teori grup adalah cabang matematika yang mempelajari operasi dan struktur simetri. Dalam konteks Kubus Rubik, teori grup digunakan untuk menganalisis semua kemungkinan gerakan dan transformasi yang bisa dilakukan pada kubus tersebut.
1. Grup Kubus Rubik
Setiap gerakan pada Kubus Rubik bisa dianggap sebagai elemen dari grup matematis. Sebuah grup adalah himpunan dengan operasi yang memenuhi empat sifat: tertutup, memiliki elemen identitas, memiliki elemen invers, dan bersifat asosiatif.
2. Simetri dan Kubus Rubik
Simetri adalah konsep penting lainnya dalam matematika yang dipelajari melalui Kubus Rubik. Kubus Rubik memiliki simetri rotasi dan refleksi yang bisa digunakan untuk mempelajari berbagai konfigurasi.
a. Simetri Rotasi
Simetri rotasi mengacu pada bagaimana kubus dapat diputar pada pusatnya dan masih tetap terlihat sama. Ada 24 simetri rotasi untuk Kubus Rubik, yang berarti kubus dapat diputar dalam 24 cara berbeda tanpa mengubah tampilan kombinasi warnanya jika dilihat dari luar.
b. Simetri Refleksi
Simetri refleksi pada Kubus Rubik lebih sulit dipahami karena melibatkan inversi dari arah gerakan, tetapi juga dapat dikaji dalam konteks matematis untuk memahami transformasi kompleks pada kubus.
3. Kombinatorika dan Kubus Rubik
Kombinatorika adalah cabang matematika yang mempelajari penghitungan objek dan konfigurasi. Kubus Rubik menawarkan contoh kombinatorika yang sangat kaya karena berbagai posisi dan orientasi yang mungkin.
Kubus Rubik dapat dianggap sebagai masalah permutasi. Misalnya, pada Rubik 3x3, ada 8 sudut dan 12 tepi, yang masing-masing bisa diatur dalam berbagai urutan. Kombinasi dari posisi ini dihitung dengan menggunakan konsep permutasi dari teori kombinatorika. Dalam kasus Rubik 3x3, ada 8!×37×12!×210 kemungkinan posisi, setelah mempertimbangkan batasan simetri dan posisi yang mungkin.
4. Algoritma dan Kompleksitas Kubus Rubik
Dari sudut pandang ilmu komputer, Kubus Rubik juga menarik dalam hal teori algoritma dan kompleksitas. Banyak algoritma yang dikembangkan untuk menyelesaikan Kubus Rubik dengan efisien, dan konsep "God’s Number" (bilangan Tuhan) diperkenalkan untuk menunjukkan jumlah langkah minimum yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Kubus Rubik dari posisi acak.
Baca juga: les privat jakarta
Untuk Rubik 3x3, God’s Number adalah 20, yang berarti setiap posisi pada Rubik 3x3 dapat diselesaikan dalam paling banyak 20 langkah. Penentuan God’s Number melibatkan pencarian ruang besar dari semua posisi mungkin, yang merupakan masalah kompleksitas komputasional yang menarik.
Untuk Rubik 3x3, God’s Number adalah 20, yang berarti setiap posisi pada Rubik 3x3 dapat diselesaikan dalam paling banyak 20 langkah. Penentuan God’s Number melibatkan pencarian ruang besar dari semua posisi mungkin, yang merupakan masalah kompleksitas komputasional yang menarik.
Jadi, apa lagi yang kalian tunggu? Hubungi kami segera di nomor (021) 7784-4897 atau kalian juga bisa menghubungi kami via 0858-1077-9967. Atau klik www.latisprivat.com untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Sampai ketemu di Latisprivat!
Referensi :
1. Tribunnews.com
2. beritamagelang.id
Komentar
Posting Komentar