Sahabat Latis, mungkin kita semua sudah pernah mendengarkan ceramah. Baik itu ceramah yang bersifat keagamaan atau pengetahuan umum.
Ceramah meminta kita untuk mendengarkan dan menyimak apa saja yang disampaikan oleh pembawanya.
Meskipun rasanya sulit untuk bertahan mendengarkan dalam waktu yang lama, pikirkan bahwa Sahabat Latis membutuhkan pengetahuan baru.
Teks Ceramah
Sahabat Latis, pada materi kali ini kita akan belajar tentang apa itu teks ceramah, mengidentifikasi informasi yang terdapat pada teks ceramah, menyusun bagian pada teks ceramah, menganalisis struktur teks ceramah, dan membuat teks ceramah.
A. Apa Itu Teks Ceramah?
Teks ceramah merupakan teks yang berisikan informasi tentang suatu permasalahan yang diulas di depan khalayak ramai.
Banyak yang menyamakan teks ceramah dan pidato. Sejatinya, mereka sama-sama berisikan informasi. Namun, teks ceramah lebih berorientasi pada ritual keagamaan.
Seperti contoh-contoh teks lainnya, teks ceramah juga memiliki ciri-ciri kebahasaan dan struktur teksnya.
B. Bagaimana Cara Mengidentifikasi Informasi yang Terdapat pada Teks Ceramah?
Sahabat Latis, nantinya kita akan belajar memahami dan menemukan apa permasalahan dan informasi yang kita dengar dari sebuah teks ceramah.
Seperti informasi berdasarkan fungsi, format penyajian, lokasi peristiwa, bidang kehidupan, dan bidang kepentingan.
1. Fungsi
Informasi berdasarkan fungsi terkait dengan kegunaan informasi berdasarkan materi ceramah. Misalnya informasi yang bersifat menambah pengetahuan, edukatif, atau sekedar khayalan.
Beberapa contoh dari ceramah ini adalah ceramah tentang teknik mengajar, kurikulum, dan seni.
2. Format Penyajian
Informasi berdasarkan format penyajian dapat berupa tulisan. Misalnya penulisan teks ceramah di buku, media massa, dan lainnya.
3. Lokasi Peristiwa
Informasi berdasarkan lokasi peristiwa terkait dengan di mana tempat kejadian peristiwa tersebut.
Seperti halnya informasi yang menunjukkan suatu tempat. Baik itu di dalam negeri, pelosok, dan luar negeri.
4. Bidang Kehidupan
Informasi berdasarkan bidang kehidupan terkait dengan informasi yang berhubungan dengan kehidupan manusia itu sendiri. Seperti halnya olahraga, musik, budaya, pendidikan, dan sastra.
5. Bidang Kepentingan
Informasi berdasarkan kepentingan dikelompokkan menjadi empat bagian yaitu informasi terkait dengan kepentingan hidup seseorang.
Misalnya seperti kelangsungan atau keselamatan hidup pendengar, pengaruh dan perubahan, cara mendapatkan sesuatu, dan peningkatan kualitas hidup pendengar.
Baca juga: Bimbel Online CPNS
C. Bagaimana Cara Menyusun Teks Ceramah?
Cara menyusun teks ceramah dapat kita lakukan dengan memperhatikan struktur dan permasalahan yang diangkat dalam teks ceramah itu nantinya.
1. Struktur Teks Ceramah
Ketika menulis teks ceramah, pastikan Sahabat Latis memperhatikan bagian pembuka, isi, dan penutup ceramah.
Pembuka Ceramah
Pembuka atau pendahuluan ceramah diawali dengan adanya isu, permasalahan, dan pandangan umum penulis.
Isi Ceramah
Isi ceramah atau rangkaian argumen berisi tentang pendapat-pendapat yang disertai fakta yang aktual.
Penutup Ceramah
Ceramah ditutup dengan kesimpulan yang merangkum isi secara keseluruhan secara singkat, padat, dan jelas.
2. Ciri-ciri Kebahasaan Teks Ceramah
Teks ceramah memiliki ciri khas yang terlihat dari gaya bahasanya. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
Menggunakan kata ganti orang pertama dan orang kedua majemuk sebagai sapaan; misalnya saya atau kami.
Menggunakan kalimat majemuk bertingkat; menunjukkan sebab akibat (sehingga, maka, sampai-sampai), hubungan cara (penggunaan kata dengan), hubungan sangkalan (seakan-akan dan seolah-olah), hubungan kenyataan (sedangkan dan padahal), majemuk hasil (makanya), hubungan penjelasan (bahwa), dan atributif (yang).
Menggunakan istilah dan kata-kata teknis; misalnya penggunaan bahasa yang santun, menerangkan tata krama, dan etika berbahasa.
Menggunakan kata-kata persuasif atau ajakan seperti sebaiknya, diharapkan, harus, dan perlu.
Menggunakan kata kerja mental; seperti halnya penggunaan kata mengagumkan, memperkirakan, menduga, memprihatinkan, menyimpulkan, berasumsi, dan berpendapat.
Adanya hubungan argumentasi yang menjelaskan sebab dan akibat. Seperti misalnya dengan demikian, sebab, jika, maka, karena, dan lainnya.
3. Permasalahan dalam Teks Ceramah
Teks ceramah selalu memiliki pokok permasalahan yang harus dibahas. Masalah tersebut dapat diketahui dengan membaca teks ceramah dan memperhatikan gagasan utamanya.
Gagasan utama dalam sebuah bacaan akan menunjukkan kita tentang hal umum yang diungkap. Perhatikan apa yang menjadi inti pembicaraan dari teks tersebut.
4. Contoh Teks Ceramah
Berikut adalah contoh teks ceramah berdasarkan struktur teksnya.
Bagian pembuka ceramah:
Pemilihan kata-kata oleh masyarakat akhir-akhir ini cenderung semakin menurun kesantunannya dibandingkan dengan zaman saya dahulu ketika kanak-kanak. Hal tersebut tampak pada ungkapan- ungkapan banyak kalangan dalam menyatakan pendapat dan perasaan-perasaannya, seperti ketika berdemonstrasi ataupun rapat-rapat umum. Kata-kata mereka kasar (sarkastis), menyerang, dan tentu saja hal itu sangat menggores hati yang menerimanya.
Bagian isi ceramah (rangkaian argumen):
Fenomena tersebut menunjukkan adanya penurunan standar moral, agama, dan tata nilai yang berlaku dalam masyarakat itu. Ketidaksantunan berkaitan pula dengan rendahnya penghayatan masyarakat terhadap budayanya sebab kesantunan berbahasa itu tidak hanya berkaitan dengan ketepatan dalam pemilikan kata ataupun kalimat. Kesantunan itu berkaitan pula dengan adat pergaulan yang berlaku dalam masyarakat itu.
Bagian penutup (kesimpulan ceramah):
Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh setiap orang sejak kecil. Anak perlu dibina dan dididik berbahasa santun. Apabila dibiarkan, tidak mustahil rasa kesantunan itu akan hilang sehingga anak itu kemudian menjadi orang yang arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan agama. Tentu saja, kondisi itu tidak diharapkan oleh orang tua dan masyarakat mana pun.
D. Latihan Membuat Teks Ceramah
Apa yang harus dilakukan agar kita dapat memahami teks ceramah? Jawabannya adalah dengan melatih diri untuk membuat teks ceramah.
Lalu, bagaimana cara membuat teks ceramah tersebut? Apa yang harus diperhatikan? Berikut adalah ulasannya.
1. Menentukan Topik
Terdapat beberapa topik ceramah yang bisa diambil yaitu pengalaman pribadi, hobi dan keterampilan, pelajaran sekolah atau kuliah, pengalaman dalam pekerjaan, pendapat pribadi, masalah keagamaan, peristiwa hangat dan pembicaraan publik, biografi tokoh terkenal, minat khalayak, dan masalah pribadi.
2. Membuat Tujuan Ceramah
Tujuan ceramah dikategorikan menjadi dua kelompok yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum teks ceramah bersifat persuasif, rekreatif, dan persuasif. Sedangkan tujuan khusus ceramah dibuat agar pendengar mendengar dengan baik dan menerima secara logika lalu mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menyusun Kerangka Ceramah
Teks ceramah tersusun atas tiga bagian utama yaitu pembuka, isi, dan penutup. Tuliskan maksud dan tujuan ceramah yang akan disampaikan dan pastikan teks tersebut nantinya memiliki gagasan utama.
Ingatlah bahwa teks ceramah harus disusun dengan baik, memiliki fakta yang kuat, dan dapat diterima oleh akal.
4. Melakukan Tinjau Ulang
Sebelum mengumpulkan atau menyampaikan teks ceramah yang dibuat, Sahabat Latis diharapkan untuk memeriksanya terlebih dahulu.
Pastikan bahwa teks ceramah yang kalian buat sudah memiliki bahasan yang kritis, kelayakan bahan, menghindari pro dan kontra, tersusun secara sistematis, dan menyampaikan teks ceramah secara lugas dan tegas.
5. Contoh Teks Ceramah
Berikut adalah contoh teks ceramah yang bisa Sahabat Latis pahami.
Literasi merupakan salah satu modal utama yang harus terus ditingkatkan menghadapi era revolusi 4.0 ini. Apalagi Indonesia sedang dalam keadaan darurat literasi. Hal tersebut dibuktikan melalui penelitian PISA yang menempatkan Indonesia menjadi urutan ke 62 dalam minat membaca.
Di zaman yang serba cepat dan instan ini, kebutuhan akan pengetahuan yang kaya menjadi hal yang sangat penting. Literasi adalah kunci utama untuk mendapatkannya.
Jika tidak, saya pikir kita akan dengan mudah tertinggal oleh zaman yang sedang terus berlari kencang melalui teknologi informasi dan komunikasi.
Kecepatan media teknologi informasi dan komunikasi juga membuat informasi mampu menyebar dengan cepat pada semua lapisan masyarakat.
Tanpa literasi yang kaya, seseorang akan mudah terhasut oleh berita bohong yang dapat menyebar jauh lebih cepat dari pesan kebaikan.
Literasi juga menjadi gerbang utama dalam menggapai masa depan abad ini. Bagaimana tidak, percepatan industri yang tak terkendali ini akan menumbuhkan ekonomi dengan cepat namun akan banyak memberikan permasalahan yang menggemingkan.
Mengapa demikian? Karena sesuatu yang dikerjakan secepat mungkin akan jauh lebih rawan untuk mendapatkan masalah purna produksi. Maka dari itu, problem solving atau pemecahan masalah adalah salah satu kemampuan yang wajib dimiliki untuk menghadapinya.
Dari mana kita mendapatkannya? lagi-lagi: literasi. Oleh karena itu pemahaman akan suatu wawasan dalam teks pengetahuan; literasi haruslah terus ditingkatkan. Kita tidak dapat hanya mengandalkan internet untuk mengetahui sesuatu. Wawasan itu untuk dikuasai, bukan untuk diingat apalagi “diketahui” melalui satu klik saja. Wawasan semacam itu justru hanya menyesatkan dan tidak dapat memberikan dampak baik bagi perkembangan diri.
Sumber : https://serupa.id/contoh-teks-ceramah-beserta-strukturnya-berbagai-topik/
Baca juga: Bimbel CPNS Terbaik
Bagaimana Sahabat Latis, sudah mulai paham kan dengan materi Teks Ceramah?
Supaya kamu makin paham dengan materi lainnya, bisa jawab PR dan tugas di sekolah dengan mudah dan prestasi kamu meningkat tajam, kamu bisa coba ikutan les privat Latisprivat lho!
Gurunya berprestasi dan biayanya juga hemat. Bisa online dan tatap muka juga. Fleksibel kan? Untuk info lebih lanjut, kamu bisa hubungi Latisprivat di line chat 085810779967.
Sampai ketemu di kelas!
Referensi:
Suherli, Maman Suryaman, Aji Septiaji, Istiqomah. 2017. Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan oleh Ria Yusnita, M.Pd.
Komentar
Posting Komentar