Bimbel masuk PTN telah menjamur di seluruh pelosok Indonesia sejak dulu. Mengapa?
Alasan Bimbel Masuk PTN Merebak
Kita berada di sebuah kondisi yang mana sekolah dan tempat mengenyam pendidikan formal terbagi atas swasta dan negeri.
Di luar negeri kita mendapatkan bahwa sekolah swasta dan pemerintah adalah sama tidak berbayar dan sama dari segi kurikulum.
Baik lulusan swasta atau tidak semua bergantung pada hasil penilaian akhir dan ketentuan lainnya yang mendukung jenjang pendidikan selanjutnya.
Seumpama anak didik hendak mencari jurusan Teknik, maka ia akan Mengarah kepada Universitas terdekat yang menyediakan jurusan tersebut beserta fasilitas pendukungnya.
Di Indonesia, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) memegang skor lebih tinggi dari PTS (Perguruan Tinggi Swasta).
Inilah yang kemudian menyebabkan maraknya siswa kelas akhir di SMA yang berupaya sebaik mungkin untuk masuk PTN.
Tidak heran jika pada setiap lowongan kerja terdapat aturan IPK minimal 3,25 untuk lulusan PTS dan 2,75 untuk lulusan PTN.
Kondisi ini seolah menyatakan bahwa tidak masalah jika nilai atau kemampuan kurang unggul asal lulusan PTN.
Ketika stigma seperti ini ada, tidak heran akhirnya banyak siswa kelas akhir di SMA mencari berbagai cara untuk masuk PTN. Jika di sekolah pembelajaran hanya fokus untuk ujian akhir, maka mereka akan mencari pengajar tambahan yang khusus membahas tes masuk PTN.
Jadi, hal-hal tersebutlah yang membuat bimbel menjamur di Indonesia.
Komentar
Posting Komentar