Aku malas belajar dan selalu aku terus yang disalahkan karena itu. Padahal itu bukan murni dan mutlak menjadi kesalahanku lho.
Teman-teman pernah tidak ada di posisi malas belajar? Kenapa bisa begitu? Padahal sebelum-sebelumnya belajar menjadi momentum yang menyenangkan dan menghibur. Tiba-tiba saja semua itu menguap dan hanya tersisa kemalasan saja.
Malas yang bertumpuk-tumpuk membuatnya menjadi setinggi gunung. Artinya ia akan menciptakan kemalasan yang lain. Pernah tidak teman-teman merasa semakin tidak bisa akan suatu pelajaran maka membuat teman-teman semakin malas untuk mempelajari dari awal atau bahkan untuk sekedar melihat nama mata pelajaran itu di jadwal?
Alangkah baiknya teman-teman membaca artikel ini bersama orangtua agar kalian bisa mencari solusinya bersama. Ketahui dulu penyebab teman-teman malas belajar baru setelah itu pikirkan kembali nasib teman-teman jika terus menerus malas untuk belajar.
Aku Malas Belajar Karena Ini Tidak Sesuai
Eits, apanya yang tidak sesuai ya? Ini tentu perlu digali kembali. Ada banyak hal yang mempengaruhi keinginan teman-teman untuk belajar mulai dari waktu belajar, teknik belajar, hingga materi belajar.
Jadi penyebab malas belajar bisa jadi waktu belajar yang kurang sesuai, teknik pengajaran oleh guru yang juga kurang sesuai, maupun materi atau pokok bahasan dalam pelajaran yang tidak menarik.
Contohnya begini, ketika teman-teman lebih nyaman untuk belajar di malam hari, maka di siang hari kita akan merasa jauh lebih malas untuk belajar. Bisa jadi karena siang hari adalah waktunya istirahat sepulang sekolah, dan lainnya sehingga ketika memaksakan diri untuk belajar, teman-teman akan merasa kehilangan tenaga dan lebih dulu merasa capek.
Contoh lainnya adalah terkait teknik pengajaran guru di sekolah. Ada beberapa guru yang selalu menyuruh kita untuk belajar mandiri. Para orang tua disini berperan untuk membantu anak-anak dalam memahami pembelajaran yang mereka rasa sulit. Jika orangtua juga kesulitan untuk mendampingi dan membantu, maka serahkan tugas ini pada guru les.
Untuk kasus materi belajar yang tidak menarik, ada beberapa anak yang memang tidak menyukai pelajaran seni. Bagi mereka seni itu rumit dan mereka cenderung menyukai hitung-hitungan seperti matematika. Tidak masalah jika demikian. Ada baiknya orangtua maupun guru membuat materi itu lebih menarik dan tidak monoton.
Nah, setelah mengetahui apa saja yang tidak sesuai, ini saatnya teman-teman untuk memperbaiki itu semua ya! Jangan biarkan kemalasan itu berlarut-larut karena dia akan merajalela.
Aku Malas Belajar Karena Tidak Tau Masa Depan Bagaimana
Kadang teman-teman hanya diberikan pengertian untuk rajin belajar tanpa tau apa gunanya belajar. Nah inilah salah satu yang membuat teman-teman malas.
"Ah ngapain sih belajar sejarah? Toh masa lalu lebih baik dilupakan."
Kadang teman-teman akan memiliki pemikiran seperti itu. Ingin protes pun percuma karena sistem pendidikan di negeri kita memang seperti itu. Bahkan saat kuliah pun saat teman-teman telah memilih satu jurusan tertentu, pelajaran dasar akan tetap ada dan harus dipelajari.
Alangkah baiknya sekalipun tidak pintar di bidang itu, teman-teman cukup mengetahui sebatas menambah wawasan. Di masa depan pengetahuan umum akan sangat teman-teman butuhkan untuk bergaul hingga mengikuti tes CPNS misalnya.
Memang alangkah baiknya ketika teman-teman merasa sedang malas belajar untuk rehat sejenak. Berbincang dan selalu utarakan apa yang teman-teman rasakan kepada orang tua kalian. Siapa tau mama, papa, dan anggota keluarga lain bisa membantu.
Mereka bisa memberikan motivasi atau membantu teman-teman untuk rehat sejenak. Belajar memang terkadang bergantung pada suasana hati. Ketika sedang gundah gulana dan bersedih, satu kalimat pada buku catatan pun tidak akan meresap ke otak.
Kondisi belajar yang nyaman juga mempengaruhi semangat belajar. Tapi dengan kondisi yang kelewat nyaman juga bisa menjadi pemicu untuk malas belajar. Contohnya saat teman-teman belajar di atas kasur. Baru membaca satu kalimat justru akan berlanjut ke alam mimpi.
Atau ketika belajar sambil mendengarkan lagu, berapa persen kira-kira yang dapat teman-teman pahami? Atau justru teman-teman lebih fokus untuk mengikuti irama dan bernyanyi?
Masihkah teman-teman merasa malas belajar setelah mengetahui kegunaan di masa depan?
Komentar
Posting Komentar